Rabu, 28 November 2018

Kunyit, Efektif Mengatasi Kepikunan


Manfaat kunyit sebagai obat sudah bukan rahasia lagi, lantaran kandungan curcumin yang berfungsi sebagai anti-inflammatory dan  antioxidant. Tetapi, faktanya, manfaat kunyi tak sampai di situ, hasil survey terbaru yang dilaksanakan the Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior pada University of California Los Angeles (UCLA), menyebutkan bahwa kunyit juga efektif mengatasi kepikunan, sebagaimana dipublikasikan oleh American Journal of Geriatric Psychiatry.


Hasil penelitian ini melaporkan bahwa kunyit mampu meningkatkan daya ingat, dan jika seseorang mengonsumsi kunyit secara teratur, maka daya ingatnya akan bertahan cukup lama, sehingga terbebas dari alzheimer atau kepikunan. Daya konsentrasi juga akan jauh lebih baik dibanding mereka yang tidak pernah mengonsumsi kunyit.
Itulah sebabnya kenapa masyarakat India yang menggemari masakan kare sangat jarang terkena alzheimer, dan tetap memiliki daya ingat yang baik sampai tua. Ya, karena bumbu kare mengandung kunyit dalam kadar cukup tinggi.
Karena kemampuannya “menyegarkan” kondisi otak, maka curcumin juga dapat menetralisir depresi dan mood yang buruk. Pencermatan kondisi otak di bagian amygdala dan hypothalamus menggunakan PET scanner menunjukkan bahwa penyuka kunyit memiliki jumlah amyloid yang lebih rendah.

Amyloid adalah jenis protein abnormal yang diproduksi oleh sel dalam sumsum tulang. Protein ini biasanya tersimpan di dalam organ atau jaringan mana saja di bagian tubuh, dan salah satunya di dalam organ otak. Amyloid dapat mengganggu kinerja otak hingga menimbulkan kepikunan dan kondisi lemah otak (lemot). Itulah sebabnya mengapa curcumin cukup efektif dalam meningkatkan daya ingat, daya konsentrasi, dan mood seseorang.
Pascapenelitian ini, negara-negara barat mulai rajin membudidayakan kunyit, untuk digunakan sebagai bahan obat antidepresan dan antipikun.

Selasa, 27 November 2018

Waspadalah, Hewan Peliharaan Anda Bisa “Menghibahkan” Sindrom Berbahaya




Mempunyai hewan peliharaan memang sangat menyenangkan. Tingkah mereka kadang lucu dan menggemaskan. Mungkin, Anda sudah tahu jika hewan peliharaan Anda bisa “menghibahkan” sindrom tertentu.  Namun, tak ada salahnya Anda mencermati kembali kemungkinan-kemungkinan berbagai penyakit yang bisa timbul dari hewan-hewan kesayangan Anda di rumah.



1. Psittacosis atau demam burung
Psittacosis merupakan infeksi yang dipicu oleh Chlamydia psittaci, bakteri yang hidup dalam kotoran burung. Seringkali, pada burung, infeksinya malah tidak mempelihatkan gejala apapun. Namun, ketika infeksinya berpindah pada manusia, muncullah batuk disertai lendir berdarah, lemas, demam tinggi, nyeri kepala, nyeri otot, dan rasa sesak.

2. Demam kucing
Biasanya demam ini terjadi setelah seseorang terkena cakaran dan gigitan yang dalam dari seekor kucing. Pemicunya adalah bakteri bartonella henselae. Ciri-cirinya berupa demam, lemas, sakit kepala, dan tidak nafsu makan.

3. Penyakit lyme
Penyakit lyme merupakan infeksi berat yang mengganggu stamina dan sistem kekebalan tubuh, serta berpotensi terhadap terjadinya meningitis, kelumpuhan, dan ensefalitis. Penyakit ini dipicu oleh gigitan kutu yang bersemayam pada kulit tikus, burung-burungan, dan rusa.
Bekas gigitan kutu biasanya berupa titik merah kecil di kulit dan sama sekali tidak sakit, sehingga banyak tidak memepdulikannya. Kemerahan itu akan hilang selama 1-2 minggu, dan kadang diikuti demam, nyeri otot dan bengkak pada persendian.

4. Penyakit pes
Penyakit ini ditimbulkan oleh gigitan kutu yang biasanya hidup di kulit maupun bulu kucing, tikus rumah dan cecurut. Gejalanya berupa demam, lesu, dan rasa nyeri di kerongkongan saat menelan makanan.
5. Demam Q
Bakteri Coxiella burnetii-lah penyebab demam ini. Bakteri ini tumbuh dari organisme yang terkandung dalam urin, susu, dan kotoran dari hewan yang telah terinfeksi. Umumnya menimpa sapi, kambing, domba atau hewan peliharaan rumah lainnya.
Bakteri ini tergolong tahan banting, dan bisa bertahan hidup dalam jangka waktu lama. Infeksi dapat terjadi pada manusia jika bakteri ini terbawa masuk saat bernapas, tergigit kutu hewan peliharaan atau meminum produk susu yang tidak dipasteurisasi.

6. Penyakit anjing gila (rabies)
Rabies ditimbulkan oleh virus via gigitan hewan yang terinfeksi. Di Indonesia, umumnya terjadi akibat gigitan anjing. Virus rabies akan menghantam sistem saraf pusat sehingga mengganggu kinerja otak. Gejala awalnya mirip flu biasa, tetapi jika tidak diobati, lama kelamaan akan muncul halusinasi, kecemasan, insomnia, gelisah, kejang-kejang, dan bisa berakhir dengan kematian.

7. Campylobacteriosis
Penyakit ini timbul akibat ulah bakteri Campylobacter akibat mengonsumsi daging unggas yang kurang matang, atau terjadi kontak dengan kotoran anjing maupun kucing yang sedang sakit. Gejalanya berupa diare, dan bisa cepat sembuh.

8. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang dapat ditularkan oleh hewan peliharaan karena kontak atau minum air yang terkontaminasi bakteri. Pada manusia, gejala penyakit Leptospirosis adalah demam tinggi, sakit kepala, muntah, nyeri perut, diare dan ruam pada kulit. Jika tidak segera mendapatkan penanganan medis, leptospirosis bisa menimbulkan terganggunya kinerja hati dan ginjal, hingga kematian.

9. Salmonellosis

Parasit Salmonella bisa menular melalui kontak dengan binatang peliharaan yang sudah terinfeksi. Jadi, parasit ini tidak hanya menular melalui konsumsi telur mentah saja. Gejalanya berupa keram perut, demam, hingga diare. Hewan peliharaan yang bisa menularkan penyakit ini pada manusia adalah hewan unggas, kucing, kuda, juga beberapa jenis reptil.

10. Toksoplasmosis
Toxoplasma gondii merupakan protozoa yang suka menginfeksi kucing. Manusia bisa tertular melalui kotoran kucing, atau melalui konsumsi daging yang kurang matang maupun sayuran yang tidak dicuci. Toxoplasma dapat merusak jaringan otak dan otot. Sedankan toxoplasma bisa menular dari ibu yang terinfeksi pada janin yang sedang dikandung melalui plasenta.

11. Kurap
Kurap adalah infeksi jamur yang ditandai dengan ruam berbentuk cincin pada kulit atau pitak kecil  di kulit kepala, dengan rasa gatal yang panas. Penyakit ini bisa menular pada manusia melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi.

12. Infeksi cacing gelang dan cacing pita
Cacing gelang menyebar melalui perantara kotorannya, dalam bentuk telur (ookista) cacing. Kalau telur cacing ini tertelan tanpa sengaja, maka ia akan menetas di dalam alat pencernaan manusia. Gejala infeksi cacing gelang berupa batuk, demam, asma, atau pneumonia. Cacing gelang juga bisa “jalan-jalan” ke mata dan menimbulkan kebutaan akibat sindrom toxocariasis okuler.
Sedangkan cacing pita bisa menginfeksi manusia lantaran melahap daging setengah matang dari hewan yang terinfeksi. Seekor cacing pita dapat hidup dalam waktu yang lama di dalam usus manusia, bahkan hingga cacing itu membesar sampai 1 meter panjangnya.

Memang tak diragukan lagi bahwa hewan peliharaan Anda bisa “menghibahkan” sindrom atau penyakit tertentu. Dengan demikian, menjaga kebersihan hewan peliharaan dan lingkungan rumah menjadi suatu keharusan bagi Anda yang ingin selalu sehat.

Minggu, 25 November 2018

Salah Kaprah Soal Kolesterol



Kolesterol tinggi memang bisa memantik kecemasan bagi banyak orang, lantaran kondisi itu bisa mengundang berbagai penyakit berbahaya. Betul, dalam memilih menu makanan memang perlu berhati-hati. Tetapi, karena terlalu ketakutan terhadap kolesterol, kadang menu makanan sehari-hari malah jadi tidak sehat.
Ada juga orang yang terlalu percaya tidak akan terkena kolesterol tinggi, hanya gara-gara memiliki tubuh yang kurus kering. Lalu, sebenarnya, pemahaman yang benar tentang kolesterol itu seperti apa sih? Ini penjelasannya.
  
Orang Kurus dan Anak-anak
Benarkah orang kurus akan bebas kolesterol? Fakta yang sebenarnya tidaklah demikian. Postur tubuh kurus atau gemuk, tidak ada relevansinya dengan tinggi rendahnya kadar kolesterol dalam darah. Mereka yang kurus dan tampak selalu sehat mungkin saja terkena kolesterol tinggi tanpa mereka sadari. Karenanya, bagi orang kurus maupun gemuk, penting untuk memeriksakan kadar kolesterol secara berkala.
Anak-anak juga mungkin saja terkena kolesterol tinggi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penyakit aterosklerosis atau penyempitan arteri yang dapat mengganggu kinerja jantung bisa terjadi sejak usia anak-anak, yakni delapan tahun.
Biasanya, kolesterol tinggi pada anak-anak dipicu oleh tidak optimalnya kinerja organ hati, sehingga ia tak mampu membuang kolesterol berlebih dari dalam tubuh. Selain itu, bisa juga karena obesitas, buruknya pola makan, dan faktor genetik.



Faktor Pola Makan dan Kolesterol Pada Wanita
Sebaiknya tidak langsung menuding pola makan yang buruk sebagai penyebab terjadinya kolesterol tinggi. Sebab, walaupun asupan lemak jenuh bisa menjadikan kolesterol melambung, namun faktor dominan penyebab kolesterol tinggi adalah genetika. Intinya, faktor genetik sebesar 75 persen, dan sebesar 25 persen karena gaya hidup yang buruk.
Ada juga anggapan bahwa wanita lebih riskan terhadap kolesterol tinggi. Faktanya, anggapan ini tidak benar, karena wanita memiliki hormon estrogen yang mampu mengontrol kolesterol “jahat” (LDL) dan kolesterol “baik” (HDL).



Menghindari Kolesterol Selamanya
Apakah kolesterol wajib dihindari seumur hidup? Tentu tidak demikian, karena tak mungkin seseorang bisa selalu menghindari kolesterol. Merupakan fakta bahwa sebenarnya kolesterol diperlukan tubuh. Ya, kolesterol memiliki peran dalam pembentukan hormon dan sel-sel tubuh. Kolesterol juga membantu metabolisme lemak dengan cara memaksimalkan kerja hati dalam mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
High Density Lipoprotein (HDL) dan Low Density Lipoprotein (LDL) adalah dua jenis kolesterol dalam tubuh. HDL adalah kolesterol baik, sedangkan LDL merupakan kolesterol jahat. Kehadiran HDL dibutuhkan oleh tubuh, karena fungsinya sebagai pembersih lemak di dalam darah. Sedangkan LDL bekerja sebaliknya, sehingga disebut kolesterol jahat. Kehadiran HDL dalam tubuh membantu mengurangi risiko datangnya penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, arterosklerosis, dan stroke.

Pemulihan Kondisi Emosional Pasca-Stroke



Setelah terkena stroke, biasanya pasien mengalami perubahan secara emosional maupun perilaku. Tak mengherankan, lantaran stroke mempengaruhi otak, yang bertugas mengelola perilaku dan emosi. Sebetulnya, pengalaman stroke bisa berbeda-beda pada setiap orang, tetapi secara umum, mereka yang pernah mengalami stroke kerap merasa kehilangan sebagian harapannya.
Dalam diri pasien juga muncul perasaan syok, sedih, penolakan, dan marah, sehingga mentalnya begitu sensitif. Antusiasme dan optimisme pasien juga lenyap. Padahal, dulu ia adalah pribadi yang selalu bersemangat dan responsif. Bagaimana mengembalikan semangat pasien agar bisa normal kembali seperti sedia kala?



Peran Keluarga
Guna memulihkan kondisi emosional pasien, peran kerabat dekat dan keluarga sangatlah dibutuhkan. Merekalah yang paling bisa memotivasi pasien melebihi dokter dan perawat di rumah sakit. Terlebih, pemberian motivasi oleh keluarga umumnya dilandasi kasih sayang, perhatian, dan ikatan emosional yang kental.
Keluarga sebaiknya meluangkan waktu khusus untuk berkomunikasi tentang segala hal dengan pasien. Biarkan ia mengeluarkan segala ganjalan hatinya, agar beban emosionalnya menjadi ringan.
Jika penanganan secara medis menggunakan obat-obatan menunjukkan progres yang positif, maka dipastikan kondisi emosional pun akan cepat pulih. Namun penting juga untuk diketahui bahwa rasa optimisme dan semangat pasien dapat mempercepat pemulihan secara fisik. Jadi, pada hakikatnya, penyembuhan secara mental maupun fisik sebenarnya saling mendukung, walaupun sebetulnya, pemulihan secara fisik pasca-stroke itu membutuhkan waktu lama, tergantung kondisi yang dialami  pasien.

Konsultasi dengan Psikolog


Jika kondisi mental pasien agak berat, biasanya dokter akan menganjurkan pasien untuk berkonsultasi dengan psikolog. Dalam kondisi tertentu, psikolog akan mengajurkan pasien untuk mengikuti terapi Cognitive Behavioural Therapy (CBT), yakni penanganan mental yang mengarahkan pasien untuk mengolah cara berpikir dalam situasi tertentu, yang berefek pada keinginan pasien untuk mengubah perilakunya.
Psikolog juga akan menerapkan pelatihan strategi manajemen perilaku, terutama dalam hal mengelola kemarahan . Untuk mempercepat pemulihan, mungkin psikolog akan menganjurkan pasien untuk mengonsumsi obat anti-depresan. Obat semacam ini memang bukan untuk menyembuhkan persoalan emosional secara instan, tetapi setidaknya bisa membuat perasaan pasien lebih lega dan menyenangkan, sehingga gejala-gejala negatif ikutan yang berkaitan dengan emosi bisa ditekan.
Walaupun begitu, jika harus mengonsumsi obat-obatan antidepresan, penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter sebelumnya, agar tidak berpengaruh buruk terhadap efektivits obat yang diperikan dokter atau terhadap penyakit penyebab timbulnya stroke.

Rabu, 14 November 2018

Memanjakan Otak Dengan Makanan Bergizi



Otak adalah salah satu organ tubuh yang kita gunakan setiap hari. Kadang, kita luput untuk merawatnya dengan baik. Sekali-kali, tak ada salahnya kita manjakan otak dengan makanan yang dibutuhkannya, agar kinerjanya selalu istimewa. Bagaimana caranya? Tidak sulit kok, ini dia.  

1. Kafein dalam porsi cukup
Zat tertentu seperti kafein mungkin tak akan membuat Anda menjadi cerdas dalam sekejap. Tetapi, kafein mampu meningkatkan daya konsentrasi Anda. Bahan ini terdapat dalam kopi, cokelat, minuman energi, juga teh kental. Namun, efek positif kafein ini hanya berlangsung dalam jangka pendek.

2. Gula untuk meningkatkan kewaspadaan
Diam-diam, otak menyukai gula sebagai bahan bakar favorit. Tetapi bukan gula dapur, melainkan gula hasil proses kimiawi karbohidrat atau gula alamiah yang terdapat dalam buah-buahan yang Anda makan. Maka, jangan ragu untuk mengonsumsi jus buah tanpa gula ketika otak Anda sedang bekerja keras.

3. Telur dan susu untuk sarapan
Jangan pernah lewatkan sarapan pagi, walaupun Anda sedang diet. Beberapa studi melaporkan bahwa sarapan pagi terbukti efektif untuk memperbaiki ingatan dan fokus otak jangka pendek. Walaupun begitu, hindari porsi yang terlalu besar saat sarapan, karena bisa menimbulkan rasa kantuk. Telur, roti, dan kacang-kacangan utuh seperti kacang almon, kacang tanah, susu, dan kenari, dinilai sangat pas untuk variasi menu sarapan Anda.   

4. Ikan paling disukai otak
Ikan kaya akan sumber protein yang meliputi asam lemak Omega 3. Asam lemak ini merupakan bahan penting bagi kesehatan otak. Zat ini juga mampu menjaga performa otak hingga kita beranjak tua. Konsumsilah ikan setidaknya dua kali dalam seminggu.

5. Kacang-kacangan dan cokelat
Kacang-kacangan dan biji-bijian juga merupakan sumber protein yang baik sebagai “pakan” otak. Selain itu, biji-bijian juga merupakan sumber antioksidan yang oke, dan mampu menghambat penurunan kognitif seiring bertambahnya usia, demikian pula dengan cokelat hitam, yang mampu menjaga konsentrasi serta meningkatkan fokus otak.

6. Sertakan alpukat dalam menu harian
Tak ada salahnya Anda menyertakan alpukat dalam menu harian Anda. Buah dengan citarasa gurih ini mampu melancarkan aliran darah, dan menyehatkan jantung serta bisa meningkatkan aktivitas otak. Walaupun otak mengandung lemak, tetapi lemak alpukat merupakan lemak baik yang menyehatkan tubuh.

7. Teh hijau, wangi dan menyehatkan
Konsumsilah teh beraroma wangi ini setiap hari. Bahan ini mengandung antioksidan dalam kadar tinggi, dan memiliki efek relaksasi yang dapat meningkatkan fungsi kerja otak. Kandungan dalam teh hijau juga bisa meningkatkan daya respons otak hingga tingkat maksimal.


Menjaga Kesehatan Mata di Era Digital



Sekarang ini, mata memiliki tugas lebih berat dibanding masa lalu. Pasalnya, manusia di era millenial sekarang sulit melepaskan diri dari perkembangan teknologi dan pemanfaatan gawai, lantaran itu sudah merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari.
Mata juga bekerja lebih keras karena banyak menghabiskan waktu untuk kerja-kerja digital seperti menatap layar monitor PC, laptop, maupun ponsel. Seringkali kita tidak menyadari bahwa kebiasaan menatap monitor bukan hanya mengganggu kulitas penglihatan, lebih dari itu, juga bisa menimbulkan gangguan kesehatan lain seperti sakit kepala atau rasa nyeri di bagian pundak.
Berikut ini tips yang disampaikan dokter Nathan Bonilla-Warlord, OD, konsultan sekaligus penyedia layanan kesehatan mata di Tampa, Florida, Amerika Serikat, mengenai hal-hal yang harus dilakukan untuk melindungi mata dari tugas-tugas digital.

1. Gunakan posisi paling nyaman
Usahakan agar Anda dapat bekerja dengan nyaman. Sedapat mungkin, pakailah layar monitor berukuran besar, untuk kenyamanan mata Anda. Semakin kecil ukuran layar, maka kerja mata akan semakin berat. Cari posisi duduk paling nyaman, untuk mereduksi tingkat stres di mata lantaran terus mencari sudut pandang yang terbaik.

2. Pencahayaan harus cukup
Kualitas pencahayaan ruangan sangat mempengaruhi penglihatan. Kadar pencahayaan juga harus pas. Bukan hanya cahaya dari monitor, tetapi juga pencahayaan ruangan. Sebaiknya tidak terlalu terang, juga tidak terlalu redup.

3. Sesuaikan sudut baca Anda
Sudut baca atau sudut penglihatan sangat perpengaruh terhadap kenyamanan mata. Aturlah posisi layar sedemikian rupa, sehingga Anda bisa melihatnya agak ke bawah, dengan jarak sekitar 24 hingga 28 inci atau sekitar 61 hingga 71 cm. Pastikan juga layar monitor disetting dengan tingkat kecerahan dan kontras yang tepat.

4. Perbesar teks di layar
Jika huruf atau gambar dirasa terlalu kecil, maka mereka yang memiliki masalah dengan penglihatan bisa memperbesarnya, untuk membantu meringankan kerja mata. Hampir semua gadget bisa disetting untuk menampilkan teks maupun gambar yang lebih besar.

5. Memejamkan mata sejenak
Ketika mata dirasa mulai lelah, cobalah pejamkan sejenak. Hal ini penting untuk merefresh mata. Bisa juga dengan mengalihkan pandangan ke arah yang lebih jauh dari monitor, dalam hitungan detik, kemudian kembali lagi ke monitor.

6. Relaksasi mata
Lakukan relaksasi mata dengan mengompresnya sebelum tidur di malam hari. Bisa dengan irisan mentimun yang diletakkan pada mata terpejam, bisa juga menggunakan pengompres mata berupa lembaran gel dingin yang bisa didapat di apotek atau toko obat.  ***

HealthyLife: 12 Kiat Hidup Sehat Tanpa Obat

HealthyLife: 12 Kiat Hidup Sehat Tanpa Obat: Siapapun ingin hidup sehat, dan sebisa mungkin menjauhi yang namanya obat. Bukan rahasia, walaupun berkhasiat menyembuhkan dan menyeha...

Selasa, 13 November 2018

Mengukur Kebugaran Otak Melalui Kepalan Tangan




Ada banyak cara untuk mengukur kebugaran otak, di antaranya menggunakan perangkat scan otak, mengikuti psikotest, atau dengan cara tes daya ingat. Namun, hasil penelitian terbaru menemukan cara paling mudah dan sederhana untuk mengukur kebugaran otak, yakni melalui kepalan tangan.
Hasil penelitian ini dilaporkan jurnal Schizophrenia Bulletin tahun 2018, yang menyebutkan bahwa kesehatan otak manusia dapat dilihat dari kekuatan kepalan atau genggaman tangannya. Semakin kuat genggamannya, maka semakin kuat pula ketajaman otaknya.
Fakta ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Dr. Joseph Firth, dan melibatkan sejumlah 475.397 responden di Inggris. Orang-orang dengan genggaman kuat memiliki kecepatan reaksi otak terhadap stimulus. Selain itu, kekuatan genggaman juga menunjukkan kemampuan plus saat memecahkan pesoalan secara rasional.
Genggaman tangan memang terkesan sederhana. Hanya dengan melihat genggaman, masa iya bisa nyambung pada kemampuan otak. Tetapi, perlu diketahui juga bahwa genggaman tangan yang kuat tidak diperoleh begitu saja. Keadaan ini perlu ditunjang asupan protein yang memadai, disertai olah fisik yang mumpuni. Tanpa keduanya, mustahil genggaman tangan akan kuat. Silakan buktikan.


12 Kiat Hidup Sehat Tanpa Obat



Siapapun ingin hidup sehat, dan sebisa mungkin menjauhi yang namanya obat. Bukan rahasia, walaupun berkhasiat menyembuhkan dan menyehatkan, namun obat sarat bahan kimia yang bisa mendatangkan efek negatif bagi tubuh.
Berikut ini ada 12 tips yang bisa diikuti agar tubuh tetap sehat, sehingga Anda bisa menjalani hidup ini dalam kondisi segar bugar, tanpa harus mengakrabkan diri dengan obat-obatan.

1.       Mengenal kondisi diri sendiri
Sangat penting mengenali kondisi kesehatan diri sendiri, secara fisik maupun kejiwaan. Hal ini perlu diketahui, agar kita tidak melakukan kesalahan dalam memperlakukan tubuh. Tubuh yang terlalu kurus, terlalu gemuk, segar bugar, mudah lelah, masih muda, atau tidak lagi muda, tentu membutuhkan perlakuan yang tidak sama.

2.       Jangan terburu-buru minum obat
Karena tak ingin sakit, kadang kita terlalu cepat memutuskan untuk minum obat. Baru beberapa kali bersin saja, sudah langsung mengonsumsi obat flu. Atau ketika tubuh sedang sangat lelah, lantas langsung minum obat pegal-pegal. Padahal kadang kondisi seperti itu hanya merupakan indikator bahwa kita sedang butuh istirahat, bukan butuh obat.

3.       Menyesuaikan menu makan dengan usia
Sesuaikan kandungan gizi makanan dengan usia. Komposisi gizi yang diperlukan setiap tubuh juga tidaklah sama,  tergantung kondisi, macam kegiatan, maupun berdasarkan pada umur.

4.       Berolahraga secara teratur
Sebaiknya tidak malas berolahraga, karena aktivitas ini dapat memperlancar peredaran darah, menguatkan jantung dan paru-paru, sehingga membuat tubuh senantiasa bugar dan sehat. Hindari pula berolahraga melebihi kekuatan tubuh.

5.       Selalu menjaga kebersihan
Biasakanlah untuk selalu menjaga kebersihan. Lingkungan dan tubuh yang bersih akan mendatangan perasaan yang segar dan nyaman.

6.      Menyisihkan waktu untuk refreshing
Hindari terus menerus bekerja. Lakukan penyegaran tubuh dan pikiran melalui refreshing. Tidak perlu menghabiskan banyak waktu. Cukup luangkan 10-15 menit ketika ada mulai dilanda kejenuhan saat bekerja.

7.      Melakukan variasi menu
Melakukan variasi menu sering dianggap enteng, tetapi sebetulnya ini penting, agar apa yang Anda makan bisa saling melengkapi untuk kepentingan tubuh. Sekali-kali, gantilah nasi dengan bahan pangan pokok lainnya, misalnya kentang, gandum, atau roti tawar.

8.      Pilih cara hidup natural
Hindari terlalu sering mengonsumsi makanan instan atau berbagai bahan pangan suplemen yang kaya akan bahan kimia. Makanan yang diolah sendiri di rumah dan bersumber dari bahan-bahan alami tentu akan lebih baik dibanding makanan siap saji yang serba instan.

9.      Lakukan olah napas secara teratur
Walau tak perlu sering, namun lakukan secara teratur olah napas, dengan mengambil udara dalam-dalam, menahannya sejenak, kemudian melepasnya kembali pelahan. Hal ini penting untuk menjaga paru-paru tetap sehat. Lakukan di pagi hari, saat udara masih bersih.

10.   Biasakan membaca literatur kesehatan
Hal ini penting, agar Anda memiliki wawasan plus mengenai kesehatan, sehingga tak perlu pusing-pusing mencari buku kesehatan atau googling, saat sesuatu terjadi pada tubuh. Dengan begitu, Anda bisa melakukan pertolongan pertama dengan segera.

11.   Hindari nikotin
Hal ini berlaku bukan hanya bagi perokok aktif. Bagi perokok pasif pun, tak kalah pentingnya. Hindari area yang mengandung asap rokok, karena bisa mengganggu kesehatan beberapa organ tubuh. Sedangkan bagi perokok aktif, berhenti merokok tentu lebih baik.

12.   Jangan lewatkan buah-buahan
Jangan singkirkan buah-buahan dalam menu harian Anda. Buah-buahan dikenal kaya akan vitamin antioksidan yang mampu menangkis berbagai radikal bebas ekstraselular, sehingga berdampak positif bagi daya tahan tubuh.